JAKARTA, KOMPAS.TV - Rosianna Silalahi mengungkapkan perspektifnya usai menonton film Vina: Sebelum 7 Hari kepada produser Dheeraj Kalwani dan sutradara Anggy Umbara. <br /> <br />Menurut Rosi, penggambaran adegan perkosaan dalam film tersebut berlebihan. <br /> <br />Apalagi, Vina adalah korban perkosaan sesungguhnya yang menjadi tokoh utama dalam film berdurasi 100 menit itu. <br /> <br />Apakah tidak ada opsi lain untuk memvisualkannya? Sebab, pengadeganan perkosaan berlebihan dan penganiayaan secara keji bisa menimbulkan viktimisasi bahkan memicu trauma korban. <br /> <br />Anggy menjawab ada banyak opsi visual yang telah diambil selama proses pengambilan gambar. <br /> <br />Menurutnya, ada beberapa shot yang diambil secara seamless dan lebih estetik. <br /> <br />Namun, dari hasil diskusi dengan keluarga Vina, banyak terjadi kebingungan dengan hasil editan tersebut. <br /> <br />Maka, tim memutuskan untuk menayangkan adegan perkosaan dengan lebih jelas. <br /> <br /> <br /> <br />Selengkapnya saksikan dialog Rosianna Silalahi bersama produser Dheeraj Kalwani dan sutradara Anggy Umbara dalam ROSI eps. Film "Vina", Antara Fakta dan Fiksi di kanal youtube KompasTV. <br /> <br /> <br /> <br />#kasusvina #vina #pegi <br /> <br /> <br /> <br />https://youtu.be/5Rfo9TLGDjg <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/511821/adegan-kekerasan-di-film-vina-sebelum-7-hari-tak-perlu-ditampilkan-berlebihan-rosi